About Me
Total Tayangan Halaman
HIDUP ADALAH PERJUANGAN
Popular Posts
-
Oksitosik yang efektif: • Oksitosin dan derivatnya • Alkaloid ergot dan derivatnya • Prostaglandin semisintetik Respon terhadap uterus b...
-
Adalah Obat yang digunakan untuk merangsang kontraksi uterus. Uterotonika juga disebut dengan oksitosika. Keuntungan dari pemberian uterot...
Minggu, 02 Januari 2011
OKSITOKSIK
01.23 |
Diposting oleh
martin.manurung |
Edit Entri
Oksitosik yang efektif:
• Oksitosin dan derivatnya
• Alkaloid ergot dan derivatnya
• Prostaglandin semisintetik
Respon terhadap uterus bertingkat → mulai kontraksi uterus , ritmis sampai tetani
Anatomi Fisiologi Uterus
• Uterus disarafi oleh: saraf kolinergik dari saraf pelvik dan saraf adrenegik dari ganglion hipogastrik
• Respon uterus berbeda tergantung: spesies, pubertas (makin dewasa makin nyata), hamil (makin aterm makin nyata)
• Mineral yang berpengaruh adalah: Na dan Ca
Alkaloid Ergot
• Sumber: jamur gandum Clavicus purpurea
• Ergot mengandung: alkaloid ergot dan zat lain ( karbohidrat, gliserida, steroid, asam amino, amin, basa amonium kuaterner)
• Keracunan ergot dapat menyebabkan → abortus
• Batas kontaminasi gandum oleh ergot adalah: < 0,3%
• Alkaloid pertama yang ditemukan adalah: ergotoksin → merupakan campuran: ergokristin, ergokornin, alfa ergokriptin dan beta ergokriptin
• Ergotamin → senyawa paling kuat
Farmakokinetik Ergot
• Ergotamin diabsorbsi lambat dan tidak sempurna di saluran cerna
• Kadar puncak plasma dicapai setelah 2 jam
• Pemberian kofein akan meningkatkan kadar puncak plasma → 2 kali lipat
• Dosis ergotamin IM → 1/10 dosis oral → absorbsi di tempat suntikan lambat →reaksi perlu waktu 20 menit
• Dosis ergotamin IV → ½ dosis IM → efek perangsangan uterus setelah 5 menit
• Ekskresi ergotamin melalui: empedu → sedikit yang melalui urine
• Pada pemberian oral → bromokriptin diabsorbsi lebih baik drpd ergotamin, dan dieliminasi lebih lambat
Macam Alkaloid ergot:
• Ergotamin (alkaloid asam amino)
• Dihidroergotamin (dehidro alkaloid asam amino)
• Ergonovin (alkaloid amin)
Efek pada uterus:
• Semua alkaloid ergot → meningkatkan kontraksi uterus secara nyata
• Dosis kecil menyebabkan kontraksi, dosis besar menyebabkan tetani
• Kepekaan uterus tergantung maturitas dan kehamilan
• Sediaaan ergot paling kuat: ergonovin
Efek Kardiovaskuler:
• Menyebabkan vasokontriksi perifer
• Pembendungan dan trombosis pada gangren dapat terjadi akibat vasokontriksi
• Efek paling kuat: ergotamin, sedang (dihidroergotamin), tidak berefek (dihidroergotoksin)
Efek Arkaloid Ergot
Efek Samping Ergot
• Toksik → keracunan akut dan kronik
• Paling toksik → ergotamin
• Gx keracunan: mual, muntah, diare, gatal, kulit dingin, nadi lemah dan cepat, bingung dan tidak sadar
• Dosis keracunan fatal: 26 mg per oral selama beberapa hari, atau dosis tunggal 0,5-1,5 mg parenteral
• Gejala keracunan kronik: perubahan peredaran darah ( tungkai bawah, paha, lengan dan tangan jadi pucat), nyeri otot, denyut nadi melemah, gangren, angina pectoris, bradikardi, penurunan atau kenaikan tekanan darah
• Keracunan biasanya disebabkan: takar lajak dan peningkatan sensitivitas
Indikasi Ergot
• Uterotonika dan pengobatan Migren
• Migren → etiologinya multifaktor (emosi, stress fisik, diet, hormonal)
• Pemberian analgesik perlu dicoba dulu sebelum ergotamin (toksik)
• Ergotamin menghilangkan 95% migren dan 15% sakit kepala lainya
• Dosis: 0,25-0,5 mg SK atau IM
Kontraindikasi Ergot
• Dapat menyebabkan gangren → tidak boleh diberikan pada penderita:
• Sepsis
• Penyakit pembuluh darah (arterosklerosis)
• Penyakit pembuluh darah koroner
• Tromboflebitis
• Penyakit hati dan ginjal
Sediaan Ergot
• Ergotamin tatrat:
• Tablet oral 1 mg
• Tablet sublingual 2 mg
• Injeksi 0,5 mg/ml ampul 1ml
Ergonovin maleat:
• Tablet oral 0,2 mg
• Injeksi 0,2 mg/ml
Metilergonovin maleat (Methergin)
• Tablet oral 0,2 mg
• Injeksi 0,2 mg/ml
Metisergid maleat
• Tablet oral 2 mg
Ergotarmin tartrat
• Supositoria 1-2mg dengan kofein 100mg
OKSITOSIN DAN EKSTRAK HIPOFISIS POSTERIOR
• Oksitosin merangsang otot polos uterus dan mammae → selektif dan cukup kuat
• Stimulus sensoris pada serviks, vagina dan payudara → merangsang hipofisis posterior melepaskan oksitosin
• Sensitivitas uterus meningkat dng pertambahan usia kehamilan
Farmakologi Oksitosin
Efek pada Uterus:
• Merangsang frekuensi dan kontraksi uterus
• Efek pada uterus menurun jika estrogen menurun
• Uterus imatur kurang peka thd oksitosin
• Infus oksitoksin perlu diamati → menghindari tetani → respon uterus meningkat 8 x lipat pada usia kehamilan 39 minggu
Efek pada mamae:
• Menyebabkan kontraksi otot polos mioepitel → susu mengalir (ejeksi susu)
• Sediaan oksitosin berguna untuk memperlancar ejeksi susu, serta mengurangi pembengkakan payudara pasca persalinan
Efek Kardiovaskuler:
• Relaksasi otot polos pembuluh darah (dosis besar)
• Penurunan tekanan sistolik, warna kulit merah, aliran darah ke ekstremitas menurun, takikardi dan curah jantung menurun
Farmakokinetik Oksitosin
• Hasil baik pada pemakaian parenteral
• Cepat diabsorbsi oleh mukosa mulut → Efektif untuk pemberian tablet isap
• Selama hamil ada peningkatkan enzim Oksitosinase atau sistil aminopeptidase → berfungsi mengaktifkan oksitoksin → enzim tersebut berkurang setelah melahirkan, diduga dibuat oleh plasenta
Sediaan Oksitosin
• Injeksi Oksitosin (Pitosin) 10 unit USP/ml IM atau IV
• Semua sediaan sintetis, yang alam mahal
• Semprot hidung: 40 unit USP/ml
• Tablet sublingual: 200 unit USP
PROSTAGLANDIN
• Ditemukan dalam ovarium, miometrium, darah mens
• Post coitus juga ditemukan prostaglandin di vagina
• Jenis prostaglandin adalah: PGE dan PGF
• PGF → merangsang uterus hamil dan tidak hamil
• PGE → merelaksasi uterus tidak hamil, dan merangsang kontraksi uterus hamil
Sediaan Prostaglandin
• Karbopros trometamin: Injeksi 250 ug/ml
• Dinoproston (PGE): Supositoria vaginal 20 mg
• Gemeprost: Pesari 1mg ( melunakan uterus)
• Sulpreston: Injeksi 25, 50, 100 ug/ml IM atau IV
Indikasi Prostaglandin
• Induksi partus aterm
• Mengontrol perdarahan dan atoni uteri pasca persalinan
• Merangsang kontraksi uterus post sc atau operasi uterus lainya
• Induksi abortus terapeutik
• Uji oksitosin
• Menghilangkan pembengkakan mamae
OKSITOSIN
Farmakokinetik:
• Absorpsi: baik lewat mukosa hidung
• Distribusi: PP rendah
• Metabolisme: t ½ 1 – 9 menit
• Eliminasi: ginjal
Farmakodinamik:
• IM: mula 3 – 5 menit, P: TD, L: 2 – 3 jam
• IV: M: segera, P: TD, L: 1 jam
• Inhal: M: menit, P: TD, L: 20 menit
• Efek terapeutik: induksi persalianan, mengeluarkan ASI
• Efek samping: hipo/hipertensi, mual, muntah, konstipasi, berkurangnya aliran darah uterus, ruam kulit, anoreksia
• Reaksi merugikan: kejang, intoksikasi air, perdarahan intrakranial, disritmia, asfiksia, janin: ikterus, hipoksia
• Kontraindikasi: toksemia, disproporsi sefalofelfik, distres janin, hipersensitivitas, persalianan non vaginal yg telah diantisipasi, kehamilan (intranasal)
• Interaksi: vasopresor, anestetik siklopropan
PROSES KEPERAWATAN OKSITOSIN
Pengkajian
• Kaji data dasar sebelum infus: nadi, TD, aktivitas uterus, DJJ
• Ergonovin dan metilergonovin dapat menyebabkan vasokontriksi → hipertensi
• Resiko trombosis jika berbaring setelah post partum
Intervensi
• Sediakan magnesium sulfat → mengantisipasi hipertonisitas, juga O2
• Awasi tanda ruptur uteri (sangat jarang) yang berupa tambahnya rasa nyeri mendadak, kontraksi hilang, DJJ hilang, perdarahan, syok hipovolemik yang sangat cepat
Penyuluhan
• Obat diberikan per infus (drip) untuk menyesuaikan dosis
• Akan merasakan kram perut, juga efek analgesik
• Jangan merokok → meningkatkan vasokonstriksi
• Menurunkan prolaktin → menghambat laktasi (ergonovin, metilergonovin)
Referensi
1. Deglin, Vallerand, 2005, Pedoman Obat Untuk Perawat, Jakarta, EGC
2. Ganiswarna, 1995, Farmakologi dan Terapi, Jakarta, FKUI
3. Kee, Hayes, 1996, Farmakologi Pendekatan Proses Keperawatan, Jakarta, EGC
• Oksitosin dan derivatnya
• Alkaloid ergot dan derivatnya
• Prostaglandin semisintetik
Respon terhadap uterus bertingkat → mulai kontraksi uterus , ritmis sampai tetani
Anatomi Fisiologi Uterus
• Uterus disarafi oleh: saraf kolinergik dari saraf pelvik dan saraf adrenegik dari ganglion hipogastrik
• Respon uterus berbeda tergantung: spesies, pubertas (makin dewasa makin nyata), hamil (makin aterm makin nyata)
• Mineral yang berpengaruh adalah: Na dan Ca
Alkaloid Ergot
• Sumber: jamur gandum Clavicus purpurea
• Ergot mengandung: alkaloid ergot dan zat lain ( karbohidrat, gliserida, steroid, asam amino, amin, basa amonium kuaterner)
• Keracunan ergot dapat menyebabkan → abortus
• Batas kontaminasi gandum oleh ergot adalah: < 0,3%
• Alkaloid pertama yang ditemukan adalah: ergotoksin → merupakan campuran: ergokristin, ergokornin, alfa ergokriptin dan beta ergokriptin
• Ergotamin → senyawa paling kuat
Farmakokinetik Ergot
• Ergotamin diabsorbsi lambat dan tidak sempurna di saluran cerna
• Kadar puncak plasma dicapai setelah 2 jam
• Pemberian kofein akan meningkatkan kadar puncak plasma → 2 kali lipat
• Dosis ergotamin IM → 1/10 dosis oral → absorbsi di tempat suntikan lambat →reaksi perlu waktu 20 menit
• Dosis ergotamin IV → ½ dosis IM → efek perangsangan uterus setelah 5 menit
• Ekskresi ergotamin melalui: empedu → sedikit yang melalui urine
• Pada pemberian oral → bromokriptin diabsorbsi lebih baik drpd ergotamin, dan dieliminasi lebih lambat
Macam Alkaloid ergot:
• Ergotamin (alkaloid asam amino)
• Dihidroergotamin (dehidro alkaloid asam amino)
• Ergonovin (alkaloid amin)
Efek pada uterus:
• Semua alkaloid ergot → meningkatkan kontraksi uterus secara nyata
• Dosis kecil menyebabkan kontraksi, dosis besar menyebabkan tetani
• Kepekaan uterus tergantung maturitas dan kehamilan
• Sediaaan ergot paling kuat: ergonovin
Efek Kardiovaskuler:
• Menyebabkan vasokontriksi perifer
• Pembendungan dan trombosis pada gangren dapat terjadi akibat vasokontriksi
• Efek paling kuat: ergotamin, sedang (dihidroergotamin), tidak berefek (dihidroergotoksin)
Efek Arkaloid Ergot
Efek Samping Ergot
• Toksik → keracunan akut dan kronik
• Paling toksik → ergotamin
• Gx keracunan: mual, muntah, diare, gatal, kulit dingin, nadi lemah dan cepat, bingung dan tidak sadar
• Dosis keracunan fatal: 26 mg per oral selama beberapa hari, atau dosis tunggal 0,5-1,5 mg parenteral
• Gejala keracunan kronik: perubahan peredaran darah ( tungkai bawah, paha, lengan dan tangan jadi pucat), nyeri otot, denyut nadi melemah, gangren, angina pectoris, bradikardi, penurunan atau kenaikan tekanan darah
• Keracunan biasanya disebabkan: takar lajak dan peningkatan sensitivitas
Indikasi Ergot
• Uterotonika dan pengobatan Migren
• Migren → etiologinya multifaktor (emosi, stress fisik, diet, hormonal)
• Pemberian analgesik perlu dicoba dulu sebelum ergotamin (toksik)
• Ergotamin menghilangkan 95% migren dan 15% sakit kepala lainya
• Dosis: 0,25-0,5 mg SK atau IM
Kontraindikasi Ergot
• Dapat menyebabkan gangren → tidak boleh diberikan pada penderita:
• Sepsis
• Penyakit pembuluh darah (arterosklerosis)
• Penyakit pembuluh darah koroner
• Tromboflebitis
• Penyakit hati dan ginjal
Sediaan Ergot
• Ergotamin tatrat:
• Tablet oral 1 mg
• Tablet sublingual 2 mg
• Injeksi 0,5 mg/ml ampul 1ml
Ergonovin maleat:
• Tablet oral 0,2 mg
• Injeksi 0,2 mg/ml
Metilergonovin maleat (Methergin)
• Tablet oral 0,2 mg
• Injeksi 0,2 mg/ml
Metisergid maleat
• Tablet oral 2 mg
Ergotarmin tartrat
• Supositoria 1-2mg dengan kofein 100mg
OKSITOSIN DAN EKSTRAK HIPOFISIS POSTERIOR
• Oksitosin merangsang otot polos uterus dan mammae → selektif dan cukup kuat
• Stimulus sensoris pada serviks, vagina dan payudara → merangsang hipofisis posterior melepaskan oksitosin
• Sensitivitas uterus meningkat dng pertambahan usia kehamilan
Farmakologi Oksitosin
Efek pada Uterus:
• Merangsang frekuensi dan kontraksi uterus
• Efek pada uterus menurun jika estrogen menurun
• Uterus imatur kurang peka thd oksitosin
• Infus oksitoksin perlu diamati → menghindari tetani → respon uterus meningkat 8 x lipat pada usia kehamilan 39 minggu
Efek pada mamae:
• Menyebabkan kontraksi otot polos mioepitel → susu mengalir (ejeksi susu)
• Sediaan oksitosin berguna untuk memperlancar ejeksi susu, serta mengurangi pembengkakan payudara pasca persalinan
Efek Kardiovaskuler:
• Relaksasi otot polos pembuluh darah (dosis besar)
• Penurunan tekanan sistolik, warna kulit merah, aliran darah ke ekstremitas menurun, takikardi dan curah jantung menurun
Farmakokinetik Oksitosin
• Hasil baik pada pemakaian parenteral
• Cepat diabsorbsi oleh mukosa mulut → Efektif untuk pemberian tablet isap
• Selama hamil ada peningkatkan enzim Oksitosinase atau sistil aminopeptidase → berfungsi mengaktifkan oksitoksin → enzim tersebut berkurang setelah melahirkan, diduga dibuat oleh plasenta
Sediaan Oksitosin
• Injeksi Oksitosin (Pitosin) 10 unit USP/ml IM atau IV
• Semua sediaan sintetis, yang alam mahal
• Semprot hidung: 40 unit USP/ml
• Tablet sublingual: 200 unit USP
PROSTAGLANDIN
• Ditemukan dalam ovarium, miometrium, darah mens
• Post coitus juga ditemukan prostaglandin di vagina
• Jenis prostaglandin adalah: PGE dan PGF
• PGF → merangsang uterus hamil dan tidak hamil
• PGE → merelaksasi uterus tidak hamil, dan merangsang kontraksi uterus hamil
Sediaan Prostaglandin
• Karbopros trometamin: Injeksi 250 ug/ml
• Dinoproston (PGE): Supositoria vaginal 20 mg
• Gemeprost: Pesari 1mg ( melunakan uterus)
• Sulpreston: Injeksi 25, 50, 100 ug/ml IM atau IV
Indikasi Prostaglandin
• Induksi partus aterm
• Mengontrol perdarahan dan atoni uteri pasca persalinan
• Merangsang kontraksi uterus post sc atau operasi uterus lainya
• Induksi abortus terapeutik
• Uji oksitosin
• Menghilangkan pembengkakan mamae
OKSITOSIN
Farmakokinetik:
• Absorpsi: baik lewat mukosa hidung
• Distribusi: PP rendah
• Metabolisme: t ½ 1 – 9 menit
• Eliminasi: ginjal
Farmakodinamik:
• IM: mula 3 – 5 menit, P: TD, L: 2 – 3 jam
• IV: M: segera, P: TD, L: 1 jam
• Inhal: M: menit, P: TD, L: 20 menit
• Efek terapeutik: induksi persalianan, mengeluarkan ASI
• Efek samping: hipo/hipertensi, mual, muntah, konstipasi, berkurangnya aliran darah uterus, ruam kulit, anoreksia
• Reaksi merugikan: kejang, intoksikasi air, perdarahan intrakranial, disritmia, asfiksia, janin: ikterus, hipoksia
• Kontraindikasi: toksemia, disproporsi sefalofelfik, distres janin, hipersensitivitas, persalianan non vaginal yg telah diantisipasi, kehamilan (intranasal)
• Interaksi: vasopresor, anestetik siklopropan
PROSES KEPERAWATAN OKSITOSIN
Pengkajian
• Kaji data dasar sebelum infus: nadi, TD, aktivitas uterus, DJJ
• Ergonovin dan metilergonovin dapat menyebabkan vasokontriksi → hipertensi
• Resiko trombosis jika berbaring setelah post partum
Intervensi
• Sediakan magnesium sulfat → mengantisipasi hipertonisitas, juga O2
• Awasi tanda ruptur uteri (sangat jarang) yang berupa tambahnya rasa nyeri mendadak, kontraksi hilang, DJJ hilang, perdarahan, syok hipovolemik yang sangat cepat
Penyuluhan
• Obat diberikan per infus (drip) untuk menyesuaikan dosis
• Akan merasakan kram perut, juga efek analgesik
• Jangan merokok → meningkatkan vasokonstriksi
• Menurunkan prolaktin → menghambat laktasi (ergonovin, metilergonovin)
Referensi
1. Deglin, Vallerand, 2005, Pedoman Obat Untuk Perawat, Jakarta, EGC
2. Ganiswarna, 1995, Farmakologi dan Terapi, Jakarta, FKUI
3. Kee, Hayes, 1996, Farmakologi Pendekatan Proses Keperawatan, Jakarta, EGC
Sabtu, 01 Januari 2011
UTEROTONIKA
04.39 |
Diposting oleh
martin.manurung |
Edit Entri
Adalah Obat yang digunakan untuk merangsang kontraksi uterus. Uterotonika juga disebut dengan oksitosika.
Keuntungan dari pemberian uterotonika adalah untuk mengurangi pendarahan kala III dan mempercepat lahirnya plasenta.
Indikasi dari uterotonica yang sering digunakan adalah
> Induksi partus aterm dan mempercepat persalinan pada kasus-kasus tertentu
> Dalam hal ini oksitosin merupakan obat terpilih. Pada keadaan ini oksitosin diberikan secara infus.
> Prostaglandin harus digunakan dengan kewaspadaan yang sama dengan oksitosin. Kelebihan prostaglandin adalah dapat merangsang kontraksi uterus pada setiap umur kelahiran. Prostaglandin telah digunakan pada banyak kasus dalam mengakhiri kehamilan dengan missed abortion, kehamilan intrauterin, ketuban pecah dini dan kehamilan mola.
> Mengontrol perdarahan pascapersalinan
Penggunaan rutin uterotonica setelah partus, dewasa ini sudah tidak dibenarkan lagi. Apabila diputuskan untuk memberikan uterotonika untuk mengontrol perdarahan pasca persalinan, maka harus dipastikan bahwa tidak ada kehamilan ganda dan baru diberikan setelah plasenta keluar.
> Abortus teraupetik
Abortus teraupetik pada kehamilan trisemester I, biasanya dilakukan dengan suction curretage. Belum ada obat yang efektif untuk menginduksi abortus pada stadium ini. Oksitosin 20-30 unit tidak efektif untuk terminasi kehamilan muda. Prostaglandin cukup efektif untuk menimbulkan abortus pada trisemester ke II. Untuk kasus yang disertai dengan penyakit jantung, paru-paru, ginjal, hati, asma, hipertensi, anemia dan epilepsi, pemberian PG perlu dipertimbangkan.
> Uji oksitosin
Uji ini dilakukan terutama pada kehamilan dengan resiko tinggi misalnya diabetes militus dan pre-eklampsia dan biasanya dilaksanakan pada minggu terakhir sebelum persalinan dan penderita harus dirawat. Oksitsosin diberikan per infuse dengan kecepatan mula-mula 0.5 miliunit/menit, kemudian dosis ditingkatkan perlahan-lahan sampai tercapai kontraksi uterus tiap 3-4 menit. Hasil positif jika terjadi pengurangan denyut jantung janin yang terlambat pada setiap kontraksi dengan kekuatan sama. Hasil negatif biasanya benar tetapi hasil positif salah pada sepertiganya. Jadi sebelum tindakan diambil harus dipertimbangkann faktor-faktor lain.
> Menghilangkan pembengkakan payudara
Pada gangguan ejeksi susu, oksitosin dapat menolong. Biasanya diberikan intranasal 2-3 menit sebelum anak menyusu. Hasil pada tiap penderita tidak sama. Bila efektif rasa nyeri akan hilang. Oksitosin tidak berefek galaktopoetik oleh karena itu tidak berguna bagi penderita yang air susunya kurang.
> Pengahambat motilitas uterus
Beberapa indikasi klinik penggunaan toksolitik adalah
(1) mencegah persalinan prematur pada kasus-kasus tertentu dan
(2) memperlambat atau menghentikan persalinan untuk sesaat guna memperoleh terapi yang sesuai.
Keuntungan dari pemberian uterotonika adalah untuk mengurangi pendarahan kala III dan mempercepat lahirnya plasenta.
Indikasi dari uterotonica yang sering digunakan adalah
> Induksi partus aterm dan mempercepat persalinan pada kasus-kasus tertentu
> Dalam hal ini oksitosin merupakan obat terpilih. Pada keadaan ini oksitosin diberikan secara infus.
> Prostaglandin harus digunakan dengan kewaspadaan yang sama dengan oksitosin. Kelebihan prostaglandin adalah dapat merangsang kontraksi uterus pada setiap umur kelahiran. Prostaglandin telah digunakan pada banyak kasus dalam mengakhiri kehamilan dengan missed abortion, kehamilan intrauterin, ketuban pecah dini dan kehamilan mola.
> Mengontrol perdarahan pascapersalinan
Penggunaan rutin uterotonica setelah partus, dewasa ini sudah tidak dibenarkan lagi. Apabila diputuskan untuk memberikan uterotonika untuk mengontrol perdarahan pasca persalinan, maka harus dipastikan bahwa tidak ada kehamilan ganda dan baru diberikan setelah plasenta keluar.
> Abortus teraupetik
Abortus teraupetik pada kehamilan trisemester I, biasanya dilakukan dengan suction curretage. Belum ada obat yang efektif untuk menginduksi abortus pada stadium ini. Oksitosin 20-30 unit tidak efektif untuk terminasi kehamilan muda. Prostaglandin cukup efektif untuk menimbulkan abortus pada trisemester ke II. Untuk kasus yang disertai dengan penyakit jantung, paru-paru, ginjal, hati, asma, hipertensi, anemia dan epilepsi, pemberian PG perlu dipertimbangkan.
> Uji oksitosin
Uji ini dilakukan terutama pada kehamilan dengan resiko tinggi misalnya diabetes militus dan pre-eklampsia dan biasanya dilaksanakan pada minggu terakhir sebelum persalinan dan penderita harus dirawat. Oksitsosin diberikan per infuse dengan kecepatan mula-mula 0.5 miliunit/menit, kemudian dosis ditingkatkan perlahan-lahan sampai tercapai kontraksi uterus tiap 3-4 menit. Hasil positif jika terjadi pengurangan denyut jantung janin yang terlambat pada setiap kontraksi dengan kekuatan sama. Hasil negatif biasanya benar tetapi hasil positif salah pada sepertiganya. Jadi sebelum tindakan diambil harus dipertimbangkann faktor-faktor lain.
> Menghilangkan pembengkakan payudara
Pada gangguan ejeksi susu, oksitosin dapat menolong. Biasanya diberikan intranasal 2-3 menit sebelum anak menyusu. Hasil pada tiap penderita tidak sama. Bila efektif rasa nyeri akan hilang. Oksitosin tidak berefek galaktopoetik oleh karena itu tidak berguna bagi penderita yang air susunya kurang.
> Pengahambat motilitas uterus
Beberapa indikasi klinik penggunaan toksolitik adalah
(1) mencegah persalinan prematur pada kasus-kasus tertentu dan
(2) memperlambat atau menghentikan persalinan untuk sesaat guna memperoleh terapi yang sesuai.
Langganan:
Postingan (Atom)